Subscribe to Zinmag Tribune
Subscribe to Zinmag Tribune
Subscribe to Zinmag Tribune by mail

Bukan Karena Gak Fungsi

17.5.11 Diposting oleh pijar mentariku
YAMAHAMIO SPORTY 2007 (Medan)

Yamaha Mio garapan bengkel Admair Thula (AT), Medan, agak bermasalah pas dites jalan waktu ikutan Yamaha Mofest Modification Contest 2 lalu di Medan. Susah banget diajak manuver melewati 5 kun yang jarak antar kun cuma 4 meter. Bahkan, pengendaranya sempat turun kaki berkali-kali.

"Itu bukan karena modifikasinya enggak fungsional. Bagian depan dan belakang sudah melar. Kayaknya jarak antar kun terlalu sempit," timpal Junaidi Saputra, builder AT, yang sebenarnya lebih banyak memodifikasi mobil.


Oke deh bro, kesulitan sobat bisa masukan buat panitia. Mungkin aja akan ada tes khusus untuk motor seperti karya AT. Riwayatnya kenapa sampai bisa panjang lantaran Junaidi mau bikin eksperimen memanjangkan sumbu roda sekaligus bikin centang bagian depan. "Masa low rider cuma manjangkan sumbu roda.
Kayak di Harley, kan depan-belakangnya low rider ikutan panjang," ulas Junaidi yang bermarkas di Jl. Pelangi, No. 42, Medan.
  
Total panjang motor jadi 3,5 meter. Artinya, dimensi Mio jadi molor sekitar 1 meter. "Undur-undur panjang 32 cm. Ini belum termasuk ujung ban bagian luar," jelas bapak berumur 31 tahun ini.

Ada yang unik dari model undur-undur atau engine hanger bikinan Junaidi. Biasanya undur-undur berbentuk H. Tapi, Junaidi bikin nggak mengandalkan kebiasaan orang banyak. Doi tetap mementingkan fungsi dan safety. Ban depan dan belakang wajib senter.

"Supaya senter bentuk undur-undur seperti huruf J. Supaya kuat akibat beban pelek dan mesin, bahan diambil dari galvanis," bilang Junaidi yang siap mengubah nih motor untuk contez lain.

Usaha Junaidi memang bisa kasih jempol. Boleh tambah juga dengan jempol kaki. Lihat sendiri posisi ban belakang yang lebar banget tetap di tengah. Kalau dilihat dari aplikasi ban dan pelek pastinya nih Mio masuk ke gaya bobber.

Buat menyesuaikan bagian belakang yang sudah kelewat molor, rumah CVT dirombak ulang. Dipotong dan ditambah pelat 8 cm untuk menyesuaikan bagian belakang. Di sini pun ada kelemahan cuy. Posisi CVT seperti kurang pas. Pasalnya, CVT sudah terlalu keluar dari tempatnya.

Bagian depan yang bikin kemudi sulit bermanuver ekstrem. Artinya, radius putar setang sangat sedikit. Mirip motor aliran chopper ala H-D. Ubahan terletak menggeser keluar komstir dan mengganti segitiga. Segitiga sudah enggak lagi lurus, tapi berbentuk V terbalik.

Tentunya meski belum sempurna dan wajar bikinan builder, apalagi modifikasi ekstrem bisa ditolelir. Meski begitu, Junaidi tetap berusaha untuk menguji karyanya untuk bisa dibawa jalan lebih dari 5 km sebelum ikutan contezt. "Kecepatan motor enggak lebih dari 60 km/jam," argumen Junaidi.

PELEK RINGAN DAN TEKNOLOGI MOBIL

Karena Admair Thula (AT) lebih duluan jadi rumah modifikasi mobil, enggak susah mencari pelek yang lebar tapi tetap aman untuk dipakai. "Ini pelek lebih ringan dibanding pelek 5 inci yang banyak dipakai untuk bikin low rider di skubek. Bahannya aluminium alloy, lho," jelas Junaidi.
Pelek belakang itu diambil dari variasi rim untuk mobil Audi label Racing Hard. Bicara harga sih katanya di atas Rp 7 juta. Belum lagi baut yang nempel dibuat dari titanium.
Tambahan lagi, teknologi pengereman menjiplak mobil. Peranti atau perangkat ciet enggak seperti di motor yang mana cakram dipasang di luar pelek. Tapi, garapan AT beda, memasang cakram menyatu di bagian tengah atau dalam pelek. Semuanya dibikin handmade dan digarap langsung Junaidi.
Enggak cuma serius modifikasinya, tapi ongkosnya pun juga serius.


DATA MODIFIKASI

Ban depan : Deli Tire 140/60-14
Ban belakang : Federal 215/35-19
Pelek depan : 4 inci
Knalpot : Custom
Headlamp : Yamaha Jupiter-Z


Penulis/Foto : Niko/David

Kembali ke-atas
You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Bukan Karena Gak Fungsi"

Posting Komentar

Sponsor

featured-video

Dashboard